Minggu, 14 Juni 2015

Mimpi Infrastruktur Jalan Kaltara Yang Mulus

Memiliki infrastruktur jalan yang layak dan berkualitas telah menjadi cita-cita  yang begitu lama masyarakat di wilayah utara Kalimantan Timur, dan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dianggap menjadi solusi masyarakat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Tapi sudah memasuki tahun ke-3 usia Provinsi Kalimantan Utara, harapan memiliki infrastuktur  jalan yang baik, terutama jalan trans kalimantan sebagai penghubung antar Kabupaten Kota di Kaltara ini, belum  menunjukan kemajuan sesuai harapan.


Kata "sabar" mungkin kata yang pas dan mujarab bagi masyarakat untuk memaklumi kondisi ini. Kata yang  selalu digunakan  para pejabat atau mereka yang memiliki tanggung jawab untuk menyakinkan masyarakat. Kata yang  sering sering  terucap saat daerah ini masih menjadi bagian Kalimantan Timur. Kata  yang harus dtelan bak obat puyer  ditelan tapi tetap terasa pahitnya.


Situasi inilah yang terjadi pada  pembangunan Jalan Kaltara yang menghubungi Kabupaten dalam provinsi termuda ini. Masyarakat kembali diminta bersabar dengan jalan bergoyang dan berlubang-lubang. Pasalya hingga saat ini yang dilakukan pemerintah baru dalam tahap persiapan, belum pada tahap rekontruksi total.
Tahapan perbaiakan iitu diakui Kepala Satuan Kerja Wilayah I Kaltara Pembangunan Jalan dan Jembatan Tribakti Muryanto, bahwa progres pembangunan  belum mencapai lima persen, khususnya di paket I Tanjung Selor-Tanjung Palas-Sekatak.

Paket pembangunan II Tanjung Palas-Sekatak sepanjang 65,13 kilometer juga nasibnya sama. Jika paket I, alasanya SPMK (surat perintah mulai kerja) baru Desember 2014. Sehingga  baru bisa melakukan mobilisasi alat tahun ini . Untuk paket II, alasanya  karena produksi material agregat jalan yang terlambat.

Sementara,   pembangunan jalan paket III Simpang Tiga Apas (Nunukan)-Simanggaris dan paket IV Simpang Tiga Apas-Simanggaris-Border,  baru dilakukan kegiatan survei.

 “Kami akui memang progres belum besar karena memang sifatnya belum rekonstruksi total. Jadi titik yang rusak ditangani rutin supaya bisa dilewati dan aman dilalui pengendara. Contoh sekarang di Pimping (Kecamatan Tanjung Palas Utara) sudah baik dengan agregat, tetapi nantinya tentu akan diaspal,” Kata Muryanto. (4)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar