Rabu, 10 Juni 2015

Cegah Patok Batas Bergeser, Pemerintah Pasang Chip Detector

KALTARAINDONESIA - Patok batas  perbatasan Indonesia dan Malaysia  selama ini  sering bergeser masuk dalam wilayah Indonesia. Diduga  Malaysia  sengaja secara diam-diam  melakukan pergesaran patok batas tersebut untuk memperluas wilayahnya di perbatasan.

Agar Indonesia tidak terus dirugikan, maka Pemerintah Indonesia segera memodernisasi patok batas-patok batas itu dengan teknologi super canggih berupa chip detektor yang dipasang pada patok itu untuk mendeteksi garis batas wilayah Indonesia.



Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan hal tersebut saat kunjungan kerja ke Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (4/6/2015).

"Patok batas nanti dipasang chip. Maksudnya, jangan sampai kita ribut bertahun-tahun (dengan negara tetangga) soal patok," ujar Ryamizard.

"Kalau patok digeser sedikit saja langsung ketahuan. Alat itu akan mengirimkan sinyal berupa data yang langsung dapat diolah oleh operatornya." kata Ryamizard.

Saat ini, wilayah yang sudah menggunakan chip detector adalah Kalimantan Barat. Sebanyak 10 buah telah terpasang untuk memonitor kondisi perbatasan. Sedangkan untuk Kaltara sendiri, lanjut dia, sebanyak 50 unit chip detektor sedang dalam tahap pemasangan di tiap patok. Diharapkan dengan terpasangnya dapat memperkuat kedaulatan NKRI.

Ryamizard bersama rombongan meninjau langsung empat lokasi di Pulau Sebatik. Mereka menyambangi Pos Pamtas Sei Bajo, Pos Pamtas serta Patok III Sei Pancang, Pos Pamtas Aji Kuning dan Pos Simanggaris Baru. Mantan KSAD tersebut menginap satu malam di kawasan tersebut.


Pulau Sebatik merupakan wilaya perbatasan Indonesia dan Malaysia. Secara administratif, Sebatik dikuasai Indonesia dan Malaysia yang dibatasi garis lurus sebagai batas antarnegara. Bagian selatan Sebatik milik Indonesia, bagian utara berada dalam naungan Malaysia.Uniknya, masyarakat menggunakan dua mata uang Rupiah dan Ringgit Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar