Minggu, 14 Juni 2015

MENGENAL UPACARA ADAT UFAH ( ADAT KAYAN)

Upacara adat Ufah Kayan ialah  upacara pentabisan bagi anak laki-laki yang berumur antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Menurut tradisi Kayan pada zaman nenek moyang dahulu Ufah hanya berlaku bagi anak laki-laki tanpa memandang latar belakang keluarga atau keturunan di kalangan suku Kayan.

Upacara Adat Ufah dilaksanakan pada suatu tempat di luar rumah panjang yaitu sebuah kemah yang di buat sederhana diberi atap dengan daun pisang atau daun alang-alang  dan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 08.00 sampai selesai yang lamanya tergantung dari jumlah anak laki-laki yang di tabiskan. Pimpinan Ufah adalah seorang kakek yang telah berjaya dalam medan pertempuran melawan musuh, sedangkan anak laki-laki yang akan di tabiskan adalah anak yang telah dipilih dan layak untuk ditabiskan dalam Upacara Adat Ufah.



Ufah ini mempunyai tujuan mempersiapkan seorang pemimpin sejak dini agar pada saat menginjak umur dewasa dapat menjadi seorang pemimpin yang tegar dalam pendirian, kesatria, disiplin yang tinggi. Sifat seperti inilah yang diharapkan berlaku dikalangan suku Kayan dalam upaya mempersiapkan pemimpin kelak.

Dalam tradisi suku Kayan pada tempo dulu apabila akan melaksanakan upacara adat apapun jenisnya termasuk upacara Adat  Ufah terlebih dahulu wajib mendirikan tombak pusaka Kayan yang disebut Bakin Kelikah sebagai simbol di mulainya pelaksanaan Upacara Adat, tidak ada seorangpun yang bisa merebahkannya selama kegiatan Upacara Adat berjalan.

Bakin Kelikah dibuat dari besi keluh dengan ukuran 1 Meter dan tiang dibuat dari kayu Merang atau kayu Gare yang ukurannya sebesar 10 x 10 cm dan panjang  4 meter. Jika Bakin Kelikah itu direbahkan maka pelaksanaan Upacara Adat telah berakhir.

Hudoq Aruq dalam upacara Adat Kayan juga tampil dalam berbagai wujudnya yang menurut kepercayaan nenek luhur merupakan penjelmaan dewa yang datang dari alam khayangan dengan membawa misi perdamaian, kebahagiaan, kesuburan bagi tanaman dan kesejahteraan untuk umat Manusia serta menghalau segala bentuk permusuhan serta menghindari masyarakat dari berbagai macam penyakit.

 Dalam tampilan Hudoq Aruq ini selalu diiringi dengan tarian yang dinamakan tarian Hifan Sau yang dimainkan laki-laki dan hifan Jat Alat yang dimainkan para wanita dengan variasi hantakan kaki yang berbeda-beda. Tarian Hifan Sau dan Hifan Jat Alat adalah suatu rasa  atas kehidupan yang aman dan damai serta kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat Kayan.(DIKUTIF DARI MALINAU.GO.ID)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar