Minggu, 29 Juli 2018

Strategi Sederhana Dan Konkret Pemkab Menghidupkan Ekonomi Bulungan



Sebelumnya saya mohon maaf.Saya bukan pakar ekonomi dan bukan sarjana ekonomi yang menguasai ilmu-ilmu ekonomi secara akademis dan teoritis.
Hati,pikiran dan perasaan ini mau tidak mau ikut mendeteksi kondisi ekonomi bulungan belakangan ini. Kita semua mungkin merasakannya susahnya pendapatan maupun penghasilan yg kita terima apakah melalui kantong kita, laci atau melalui dompet kita yang ga tebal lagi...
kita yang biasa ngopi ke warung kopi, hari ini hanya ngobrol tanpa kopi. kita yg biasa jalan2 dgn kendaraan hari ini hanya bisa jalan tanpa kendaraan .Kita yg biasa jalan sama istri hari ini hanya bisa jalan sendiri (kok sedih banget jadinya).
Kesimpulan dari yg saya sampaikan di atas tuh intinya daya beli mazyarakat lg menurun.
Istilah bahasa pedagang itu " sepi". "Kurang pembeli" tekor ".


Dulu para pembeli yang biasa beli banyak,zaman now belinya jadi sedikit. Yang dulu beli sedikit zaman now hanya bisa llihat-lihat aja.Nah,yg dulu lihat2 bikin sesak pasar zaman now udah hilang ( pada kemana ya mrka) .Yang dulu bayar cash sekarang ngutang. Yang dulu ngutang sekarang ngeBH.he..he..he.maaf BH jg susah dibeli....
Kira-kira apa sih yang menjadi penyebabnya menurut kalian?
Nah,menurut saya ada beberapa faktor yang mempengaruhi secara konkrit,real dan terakumulasi hal2 lain. Diantaranya, proyek pemerintah daerah yang sangat minim 2 tahun belakangan ini.
Kemudian,bisa juga karena Perusahaan tambang batu bara yang off dan berhenti operasi dalam 2 tahun ini, meski informasinya sudah mulai membaik. Kemudian ada pengaruh kondisi secara nasional pertumbuhan ekonomi yg slowdown.
Meski dalam 4 tahun ini ada dua pemerintahan daerah di Tanjung Selor, yakni Pemprov Kaltara dan Pemda Bulungan sebagai sumber keuangan di daerah. Seharusnya memberikan kontribusi yang besar dan secara positif berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi di Bulungan.
Pertanyaanya hari ini bukan lg pemprov Kaltara melainkan Pemkab Bulungan, terobosan dan kebijkan apa yg diambil untuk memperbaiki daya beli masyarakat.
Trus, strateginya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bulungan dalam menyikapi hal ini?
Sederhanakan pertanyaanya? tapi tetap sy yg menjawab, krn sy yg menulis.....
Kita cerita sedikit tentang proyek yg banyak dimenangi pengusaha luar daerah. Tau ngak info ini?Apa kita pura2 tidak tahu? Trus klo tau,knp?
Knp?Apa hal itu berpengaruh terhadap ekonomi daerah?. jwbannya sdh tentu sangat berpengaruh. Semua pengusaha luar yg dibayar APBD akan bawa uangnya keluar Bulungan.Bayangkan aja uang dari Bulungan itu, oleh sang pengusaha diberikan ke Istri anak keluarga saudara, pembantunya di luar daerah sana..Mereka belanj di pasar,mall dan toko di luAr daerah sana...uangx berputar, disana,nyimpan uangx di bank bank sana dan investasinyA di luar sana.Lalu Bulungan dpt apa?
Jika dirasiokan, silahkan hitung rasionya seperti apa,silahkan org pemerintah daerah yang hitung. Dan apa solusinya?pasti sdh taulah....
Itu yang saya anggap strategi pertama untuk membantu perekonomian daerah ini.
Yang kedua, Banyak ijin kebun yang masih nganggur,plasma blum terealisasi. Disini kejelian pemerintah daerah. Kira-kira luasan ijin dan komitmen perusahaan sudah sesuaikah dengan kemampuan modal,kualifikasi dan keseriusan mereka.
Contoh Yang menjadi masalah, ada perusahaan 8 tahun yang lalu dikasih ijin 10.000 ha.hingga saat ini di garap baru 3 ribu.Logika saya perusahaan ini punya kemampuan modal hanya garap 1 ribu,karena selama 8 tahun baru 3 ribu.
Harusnya sisa lahannya yang tidak tergarap harus dicabut berikan pada perusahaan yang mampu.
Dengan masuknya investor yang serius tentu banyak modal alias dana segar yang masuk kedaerah, adanya kegiatan bisnis baru,penerimaaan karyawan baru yang tentu secara mikro ekonomi sangat menguntungkan.
Demikian pula berlakukan pada perusahan yang lain, contohnya perusahaan sawit yg punya ijin 6 ribu tapi sampai sekarang tidak maksimal,termasuk plasmanya belum ada, maka pemerintah BulungN hrs memaksa mereka untuk mencari investor baru untuk segera menggarap lahan dan plasma tersebut. Jgn didiamkan om, kan udh lama diamnyA.
Selanjutnya masih strategi kedua,mengenai perusahan Batu Bara.Oke maslah perusahaan ini ada di harga batu bara yang tidak ekonomis. Namun dari info dan berita kondisi harga sudah membaik dan perusahaan sudah mulai produksi.
Anda bayangkan lahan sekitar 664.000 ha menjadi ijin lahan tambang batu bara di Bulungan. Ada beberapa perusahaan yang memiliki ijin lahan yang cukup besar seperti PKN dan Delma Mining ( PKP2B) dan IUP seperti MOA grup.
Perusahaan ini memiliki ijin yang luas, jangan sampai mereka menjadi spekulan yang menabung lahan mereka untuk kepentingan jangka panjang. Pemerintah harus bisa buka-bukaan dengan perusahaan agar mereka segera mempercepat dan meningkatkan produksi batu bara mereka. Sayang itu lahan yang luas dikasih pemerintah ddiamkan aja, usaha dong agar lahan itu memiliki manfaat kekinian.
jika mereka punya ijin 10.000
yang bisa mereka garap saat ini hanya 2000 karena keterbatasan modal. maka mereka wajib mencari atau mendatangkan investor baru untuk meningktkan produksi. Sehingga dengan dana segar dari investor bisa mengoptimalkan lahan yang ada untuk kepentingan ekonomi masyarakat dan pemerintah yang lebih profitable.
Kegiatan ini aka membuat Kontraktor baru akan hidup terutama yang lokal. kegiatan buruh mulai hulu dan hilir dapat kegiatan lagiAkan terjadi penambahan pegawai dan karyawan.
Tapi apalah coretan inj, jika tdk ada strategi dan kepiawaian pemerintah dalam menggenjot swasta agar lebih berkontribusi maksimal terhadap ekonomi daerah...####

Tidak ada komentar:

Posting Komentar